Artificial Intelligence di bidang kesehatan dilirik banyak mata. Kenapa tidak? Dunia kesehatan saat ini membutuhkan inovasi-inovasi guna memperbaiki upaya kesehatan. Dengan percepatan perkembangan teknologi maka Artificial Intelligence memberi cara-cara baru memudahkan layanan kesehatan di masa depan.
Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa dalam satu dekade terakhir ini Artificial Intelligence mengalami pertumbuhan cepat di dua area yaitu kedokteran/kesehatan dan pendidikan. Mengapa? Karena pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence sangat dibutuhkan bagi pengembangan pola pelayanan baru di kedua bidang ini.

Artificial Intelligence adalah pengembangan sistem informasi yang mampu melakukan aktifitas seperti kemampuan berpikir/intelegensia manusia untuk membuat keputusan, mengamati obyek, dan menemukan solusi persoalan yang kompleks sehingga dapat digunakan untuk membantu berbagai pekerjaan yang membutuhkan kerja otak manusia. Dengan kemampuan ini perangkat yang memiliki teknologi Artificial Intelligence bisa membantu manusia memprediksi keadaan atau menelaah data-data yang tersedia melalui sistem komputasi yang kompleks. Maka Artificial Intelligence memudahkan banyak pekerjaan yang semula harus dilakukan oleh otak manusia secara langsung.

Bidang Artificial Intelligence telah banyak membantu proses pengelolaan di sektor publik, keuangan, perdagangan, transportasi dan penerbangan, serta dunia hiburan. Pengelolaan data yang besar contohnya di bidang keuangan dan perdagangan telah memudahkan proses forecasting penjualan, analisis ekonomi, management bisnis dan social networking.
Di bidang pendidikan terdapat banyak bahan pembelajaran dan pengembangan riset yang membutuhkan data yang besar, berkualitas, dan reliable. Demikian pula dengan bidang kesehatan dan kedokteran. Coba kita bayangkan Indonesia, betapa banyak orang yang sakit setiap hari dengan berbagai gejala, kondisi fisik, cara diagnosis, terapi dan hasil terapi yang berbeda. Sementara dokter, staf & paramedik, serta pejabat di institusi kesehatan memiliki beban kerja yang semakin besar dan masalah-masalah kesehatan tidak selalu bisa diselesaikan secara tuntas. Sudah menjadi rahasia umum kalau biaya kesehatan baik yang dibayarkan secara langung oleh pasien atau dibayarkan melalui sistem asuransi kesehatan semakin mahal. Kita membutuhkan cara baru yang lebih baik menyelesaikan semua ini.

Yuk kita semak sedikit profil Indonesia di bidang kesehatan!
Indonesia memiliki karakteristik sebagai negara dengan lebih dari 16.000 pulau. Secara demografi saja ini sebuah daerah yang fantastis karena banyak sekali pulaunya. Penduduk Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 260 juta jiwa. Fasilitas kesehatan tingkat pertama ada sekitar 15.000 dengan jumlah dokter umum dan spesialis mencapai 160.000an.
Karakteristik kesehatan Indonesia masih ditandai dengan angka kematian ibu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 27 per 1.000 kelahiran. Hingga kini Indonesia belum mampu menyediakan obat dan alat kesehatan secara mandiri. Obat dan alat kesehatan masih menjadi barang mahal karena produk ini sebagian besar disediakan secara impor.
Laporan Perdagangan Indonesia di tahun 2014 mencatat bahwa ekspor alat kesehatan Indonesia ke pasar dunia mencapai 165.000.000 dolar AS, sementara pembelian alat kesehatan impor untuk kebutuhan dalam negeri menghabiskan biaya 750.000.000 dolar AS.
Penyediaan obat generik dalam negeri di tahun 2015 meningkat 12,5% dengan bahan baku obat yang sebagian besarnya masih impor. Berarti penyediaan obat generikpun masih terkendala dengan bahan bakunya.

Artificial Intelligence adalah perkembangan teknologi yang saat ini telah dimanfaatkan oleh banyak negara untuk mengubah berbagai metode pelayanan di bidang kedokteran dan kesehatan. Alat-alat diagnostik di laboratorium, instalasi radiologi, atau ruang konsultasi dokter dan pasien dapat diubah menjadi kumpulan data yang dianalisa dalam hitungan detik dan memberikan prediksi atau alternatif diagnosis. Sehingga terapi dan pelayanan lanjutan pada pasien dapat dilaksanakan lebih cepat, lebih akurat dan diharapkan juga lebih aman.
Di Indonesia potensi Artificial Intelligence bidang kesehatan/kedokteran khususnya sangat besar guna meningkatkan mutu pelayanannya. Kecanggihan teknologi di era revolusi industry 4.0 ini sudah di depan mata. Sayang sekali jika Indonesia tidak bersiap-siap memanfaatkannya untuk menciptakan dunia kesehatan Indonesia lebih maju dan ekonomis.***
Post Your Thoughts