Belajar tatap muka atau model blended learning di tahun 2021 untuk DKI Jakarta? Menjadi perbincangan hangat baru-baru ini. Wilayah DKI Jakarta dengan fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki sangat menguntungkan untuk proses belajar dari rumah atau belajar online. Sepanjang tahun 2020 belajar dari rumah sudah dilakukan semua siswa dan berjalan dengan baik.
Banyak pihak yang menyarankan pemerintah DKI Jakarta untuk fokus mengevaluasi dan mengembangan pola belajar online, dibandingkan pilihan model blended learning. Para orang tua akan sangat khawatir untuk mengirim anak-anak ke sekolah karena DKI Jakarta masih memiliki angka kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Berdasarkan pengalaman di tahun 2020, DKI Jakarta menjadi wilayah yang selalu terbuka karena posisi strategisnya sebagai wilayah ibukota negara.
Di DKI Jakarta ada sekitar 90% siswa terkoneksi internet akses sehingga pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah bisa berjalan dengan baik. Maka sisanya yang 10% perlu diberikan penanganan khusus agar tetap memungkinkan belajar dari rumah. Untuk itu kegiatan belajar dari rumah bisa tetap diselenggarakan.
Model blended learning yang menggabungkan antara belajar tatap muka dan belajar online telah dipertimbangkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Nantinya model ini akan diimplementasikan. Sebaiknya penerapan model ini perlu diuji terlebih dahulu sebelum dilaksanakan di sekolah.
Dalam data kesiapan sekolah akhir November 2020 di laman Kemdikbud, ada sebanyak 532.639 satuan pendidika tercatat dalam wilayah penyebaran Covid-19. Sebagian besar satuan pendidikan dengan resiko paling tinggi ada di wilayah DKI Jakarta. Ini perlu menjadi pertimbangan yang hati-hati untuk memulai “belajar tatap muka” ataupun model blended learning.
Bagaimanapun pemerintah pusat dengan SKB 4 menteri terkait program belajar mengajar di sekolah di masa pandemi Covid-19 telah menyerahkan keputusan ini kepada pemerintah daerah.
Pemerintah DKI Jakarta telah bersiap-siap memulai prores belajar semester genap tahun ajaran 2020/2021 dengan kesiapan yang ada. Bersyukurlah para pemangku kepentingan di wilayah ini sepakat untuk memprioritaskan kesehatan dan keamanan warga sekolah menyangkut “belajar tatap muka” sehingga memutuskan warga sekolah tetap melaksanakan proses belajar dari rumah (BDR) di awal tahun 2021 ini.
Belajar tatap muka atau model blended learning di tahun 2021.***
Post Your Thoughts