Benarkah dunia relawan mengerikan? Apa yang terjadi sekiranya ada bencana? Tentu akan segera dihadirkan bala bantuan dari segala penjuru, berupa suplai makanan, pakaian, perlengkapan tenda untuk berteduh, dan obat-obatan. Namun jangan lupa bahwa yang terpenting adalah orangnya. Mereka yang hadir dengan kemuliaan hatinya, bergegas hadir di lokasi-lokasi bencana. Siapakah mereka?
Mungkin diantara mereka adalah tentara, para tenaga medis, guru, para santri, wakil/staf lembaga zakat atau donasi, ilmuwan yang dikirim untuk menjalankan tugas bala bantuan dari satu institusi atau negara. Tetapi jangan pernah lupa ada banyak orang yang terpanggil semata karena jiwanya kemanusiaannya. Bahkan tanpa dibayar pun mereka siap. Seringkali mereka rela berkorban dengan uang, waktu dan tenaganya tanpa mengharapkan apa-apa.
Mereka adalah relawan yang siap terjun ke wilayah-wilayah yang mengalami musibah hari ini. Bahkan banyak relawan yang siap terjun langsung ke daerah bencana karena peperangan.
Dalam masa pandemi saat ini, telah banyak relawan pandemi Covid-19. Mereka berjibaku mengedukasi masyarakat, menyebarkan berbagai perangkat pelindung untuk mencegah penularan, sampai menjadi tameng hidup di tempat-tempat berpotensi penyebaran virus seperti di tengah kerumunan massa. Mereka mengambil risiko itu secara sukarela.
Dunia ini memang penuh warna. Ada sebagian orang yang terus mengejar reputasi, kekayaan atau kekuasaan, tetapi ada sebagian lain yang tidak terlalu peduli semua itu. Mereka lebih mencurahkan hidupnya untuk peduli pada orang lain. Sementara hidup mereka sederhana dan bersahaja.
Bagaimana kita dapat menjelaskannya? Dalam perkembangan bidang neurosains dan psikologi diketahui bahwa manusia memiliki inteligensia yang berbeda-beda. Mereka memiliki dan mengembangkan diri sesuai dengan kekuatan inteligensia dominan yang mereka miliki.
Semula pemahaman intelegensia atau kecerdasan hanya menunjukkan parameter yang amat terbatas. Anak dengan prestasi akademik tertinggi dikatakan cerdas. Diluar itu dianggap anak-anak biasa yang hanya akan memenuhi dunia kerja level menengah.
Nyatanya dunia beralih, berubah. Banyak fenomena baru terkait kecerdasan. Banyak orang yang hidupnya sukses dan bahagia sekalipun bukan sang juara dalam bidang akademik. Mereka mampu memiliki hubungan sosial dan kemanusiaan jauh lebih erat. Karakter manusia seperti ini diidentifikasi oleh Daniel Goleman sebagai orang yang memiliki intelegensia sosial tinggi.
Mereka adalah orang dengan kepekaan dan rasa empati jauh diatas rata-rata. Mereka mudah berinteraksi dengan manusia lainnya dengan interrelasi yang baik.
Dalam dunia yang berjalan serba cepat dengan suasana cenderung individualistis dan kompetisi yang tinggi, seseorang dengan karakter ini menjadi penyeimbang dalam tim kerjanya. Mereka mampu membangun suasana akrab dan menyenangkandi tengah dunia kerja yang kompetitif dan penuh kedisiplinan.
Karakter pribadi dengan kecerdasan sosial tinggi dapat menjadi agen perubah dalam kelompok atau masyarakatnya. Mereka bisa berperan penting dalam proses perubahan budaya dalam masyarakat. Situasi penuh keterbukaan dan menginspirasi menjadi keterampilan personal yang dapat mereka bangun dengan banyak orang.
Kembali pada Relawan. Tugas dan fungsi mereka erat kaitannya dengan kepedulian pada kondisi orang lain. Karakter dengan kecerdasan sosial akan tertarik menjadi relawan. Seolah itu akan menjadi panggilan jiwanya.
Menjadi relawan tidak bisa karena paksaan. Menjadi relawan bukanlah pekerjaan karena ada yang mewajibkan. Justru ketika seseorang memilih menjadi relawan, biasanya ia sudah memahami konsekuensinya. Bahwa jiwanya terpanggil untuk mengorbankan sebagian hidupnya untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Disana ia akan menemukan cinta dan kebahagiannya. Itulah arti kehidupan buat mereka.
Betapa banyak area konflik peperangan di berbagai belahan dunia saat ini dipenuhi oleh para relawan. Mereka tahu bahwa resikonya namun mereka tetap berangkat dan hadir disana. Dunia relawan semakin menarik untuk diceritakan. Apakah Anda juga tertarik menjadi salah satu dari mereka?
Benarkah dunia relawan mengerikan.***
Post Your Thoughts