Benarkah perokok lebih rentan terinfeksi virus Corona? Sejak Pandemi Covid-19 ditetapkan oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. Merebaklah penyakit ini ke seluruh penjuru dunia dan belum selesai hingga saat ini. Meskipun vaksin Anti Virus Covid-19 mulai digunakan di beberapa negara namun upaya ini tidak lantas membuat kita merasa tenang.
Infeksi Covid-19 bermanifestasi klinis mengganggu fungsi paru, yang vital bagi manusia untuk bernafas. Lalu bagaimana hubungannya antara merokok yang memiliki potensi merusak organ pernafasan ini dengan infeksi Covid-19? Ada baiknya kita simak beberapa hasil penelitian berikut:
Perokok memiliki risiko terinfeksi Covid-19 14 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang bukan perokok. Dampak akibat penyakit Covid-19 menjadi lebih berat.
Bagi para perokok pasif, asap rokok yang terhirup memberinya risiko penyakit kardiovaskuler. Sistem kardiovaskuler yang melemah akan memberi dampak kerusakan jauh lebih berat ketika terinfeksi penyakit Covid-19
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak menyebabkan penyakit tidak menular dan merupakan penyebab 70% dari angka kematian global. Orang dengan penyakit tidak menular ini akan lebih rentan terinfeksi Covid-19 dan mendapatkan dampak jauh lebih buruk.
Sekalipun fakta-fakta diatas nyata, namun kebiasaan merokok tidak surut. Perilaku industri rokok juga tidak berubah. Mereka menyangkal hasil-hasil penelitian yang mengisyaratkan buruknya pengaruh rokok bagi kesehatan para penggunanya. Terlebih risiko terhadap infeksi Covid-19 bagi para perokok.
Promosi produk rokok terus berlangsung sepanjang pandemi berlangsung. Bahkan Industri rokok mendapat kesempatan untuk memperkuat relasi publik, baik pada mitra dan konsumennya dengan menyalurkan donasi Covid-19 untuk menarik simpati.
Semakin sadarlah kita bahwa dengan profit yang diperoleh industri rokok di seluruh dunia membuat mereka mampu melakukan semua strategi marketing dari tinggal lokal sama global.
Sedemikian besarnya tantangan membangun kesehatan masyarakat Indonesia berhadapaan dengan industri rokok. Tantangan terasa semakin berat dengan kondisi pandemi Covid-19. Korban penyakit Covid-19 terus berjatuhan, para perokok lebih rentan. Adakah rasa bersalah ada pada pelaku bisnis ini?
Yang harus berubah adalah sikap kita. Jadikan kesehatan adalah tanggung kita semua, dengan mengatakan tidak pada rokok.
Keputusan sehat ada pada kita, bukan mereka.
Benarkah perokok lebih rentan terinfeksi virus Corona.***
sumber: http://www.tcsc-indonesia.org
Post Your Thoughts