Ilmu Baru Cara Kerja Otak Manusia Yang Menakjubkan

Ilmu baru cara kerja otak manusia yang menakjubkan. Para ahli tidak pernah berhenti melakukan upaya menguak rahasia otak. Sebuah organ rapuh yang tersimpan dalam batok kepala yang kuat. Sejak lama cara berpikir manusia menjadi kajian yang penuh misteri.

Neurosain kognitif adalah sebuah cabang ilmu baru dari neurosains. Neurosains mulai hangat diperbincangkan dalam 2 dekade ini. Kemajuan teknologi pencitraan otak seperti electroencephalogram (EEG) dan magnetic resonance imaging (MRI) mendorong perkembangan ilmu tentang otak. Alat-alat ini mampu merekam fungsi dan menampilkan struktur dan fungsi otak.

Fungsi otak dipercayai para ahli memberikan kemampuan tinggi dan menakjubkan pada manusia. Dengan otaknya manusia mampu menjadi mahluk cerdas, berbudaya dan menciptakan peradaban. Karena otak membuat manusia mampu belajar, berpikir, menganalisa, membuat keputusan, menciptakan pola-pola yang konstruktif dan kreatif, sekaligus berimajinasi.

Berbagai penelitian tentang otak kian berkembang dengan bantuan alat-alat medis berteknologi tinggi. Rahasia tentang struktur anatomi, fungsi dan berbagai aspek patologis pada organ otak mulai dapat dijelaskan satu demi satu. Neurosains menjadi ilmu yang menterjemahkan semua rahasia otak. Ilmu ini menjadi wadah pertemuan berbagai ilmu lain, mencakup ilmu kedokteran, ilmu komputer, psikologi, pendidikan, dll.

Salah satu cabang dari neurosains yang sangat lekat dengan cara manusia berpikir dikembangkan menjadi bidang tersendiri yang kemudian dikenal sebangai “Neurosains Kognitif.” Bidang neurosains kognitif menitikberatkan pada perkembangan dan fungsi otak yang berkaitan dengan kemampuan berpikir manusia. Banyak aspek neurosains kognitif yang nanti bermanfaat bagi pengembangan sumber daya manusia, dunia pendidikan dan kedokteran.

Bagaimana seseorang bisa belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir dengan baik menjadi salah satu isu yang dipelajari dalam neurosains kognitif. Instrumen belajar yang tepat dan sesuai dengan pola perkembangan anak dalam masa belajar di berbagai tingkatan sekolah menjadi diskusi panjang dunia pendidikan saat ini.

Kondisi patologis yang menyebabkan proses berpikir terganggu juga dibahas dalam neurosains kognitif. Sebagai contoh penyakit Alzheimer yang berdampak pada kehilangan kemampuan mengingat dan berpikir seseorang.

Pantaslah “Neurosains Kognitif” menjadi trend dalam kajian ilmiah di dunia pendidikan. Pengembangan kurikulum pendidikan banyak merujuk pada perkembangan bidang ilmu ini. Bagi siapapun yang berminat menjelajahi kemasyhuran otak di bidang pendidikan, bersiaplah belajar bidang neurosain kognitif.

Ilmu baru cara kerja otak manusia yang menakjubkan.***

Post Your Thoughts