Ironi jelang tahun baru 2021. Adakah yang bisa kita siapkan? Kemeriahan akhir tahun 2020 menjadi momen merenung setelah melewati hari-hari kita yang penuh cerita pilu. Ada kebosanan, masa menunggu yang panjang tanpa lelah di rumah-rumah, sampai deretan keranda yang dihantar tanpa henti ke pemakaman.
Cerita Covid-19 adalah warna yang tidah pernah basi di tahun ini. Membuat mata kita terpana oleh kenyataan yang dibuatnya. Kita bisa apa?
Nyatanya kita tidak mengerti apa-apa. Ada saja yang masih menganggap ini kejadian biasa. Antisipasinya asal saja. Sampai kita pun tidak bergegas berkali lipat untuk mengatasinya. Setiap kali berubah, sampai kita terus bingung dibuatnya.
Virus ini punya kekuatannya sendiri. Gaung vaksin seolah menjadi senjata jitu. Apakah kita tidak membaca hasil analisa para pakar sejarah virus dan ahli rekayasa genetika. Bentukannya terus berubah, menguak tabir kedahsyatan dunia dengan proses mutasinya. Terus menerus mengelabui kita dengan kekhasan sifatnya.
Banyak orang bergegas pulang kampung untuk mengobati kerinduannya. Berburu keceriaan di pusat wisata. Masih banyak lagi antrian pesta perkawinan yang akan dimeriahkan. Betapa lelahnya.
Dapatkan kita menengok barang sejenak pada wajah dokter-dokter muda, perawat, tenaga medis lainnya yang kelelahan. Ia menahan derita sambil menangisi pasien-pasiennya yang tidak bisa ditolongnya. Sekiranya nyawa bisa digenggam, ia akan menahannya sekuat tenaga, namun tiada daya.
Berita Covid-19 lewat corong-corong dan layar kaca tidak lagi memukau imbauannya. Lewat begitu saja. Adakah ini petanda bahwa tiada lagi kepeduliaan itu.
Tajuk berjudul “Ruang Isolasi (rumah sakit) Penuh” tiada lagi bernyali. Kendali Covid-19 memang bukan di rumah sakit, bukan pula di tangan para tenaga medis. Ada pada tangan para petinggi negeri. Biarlah mereka bekerja penuh daya menunjukkan kepiawaiannya memimpin.
Kita meyakini bahwa negeri ini ada yang mengurusnya, entah bagaimana. Kuingin menghempaskan kelelahan pada hati yang perih, ramah mengiba pada virus yang ganas ini. Mengapa kekuatannya sedemikian rupa dan muncul tiba-tiba.
Kepasrahan adalah satu kata untuk bisa menapaki hari-hari menuju perpindahan sebuah era. Akhirnya padaMU Ilahi kepasrahan berlabuh. Kekuatan itu hanya milikMU.
Ironi jelang tahun baru 2021.***
Post Your Thoughts