Jangan Cemas Ini Penyebab Sering Lupa dan Bingung

Jangan cemas ini penyebab sering lupa dan bingung. Pernahkah kita memperhatikan bahwa kita sering melupakan banyak hal dalam aktifitas keseharian kita? Apakah lupa pada hal-hal kecil yang baru saja terlewati adalah kondisi yang tetap normal?

Lupa adalah kondisi yang biasa terjadi. Mengapa? Kemampuan otak kita hanya bisa menyimpan memori dalam kapasitas tertentu. Tidak semua yang kita lihat di depan mata kita dalam satu hari dapat kita simpan semua dalam ingatan.

Orang sehat dapat kehilangan ingatannya. Kemampuan mempertahankan ingatan ini memang berkurang seiring meningkatnya usia. Namun secara umum kemampuan otaknya tetap dalam fungsi yang normal. Ada satu kondisi dimana daya ingat menurun dengan cepat, yaitu penyakit Alzheimer.

Mari kita coba mengenali beberapa kondisi ketika kita lupa dan ini masih berada dalam kategori normal.

Pertama, yaitu memori singkat. Saat kita baru saja melihat satu kejadian atau peristiwa maka seketika berlalu dari momen kejadian itu kita bisa melupakannya. Karena apa yang kita lihat tidak semuanya masuk dalam memori. Ada sebagian yang hilang atau tidak tertampung dalam jalur memori di otak.

Banyak hal yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, antara lain fokus terganggu sehingga perhatian beralih saat berlangsung kejadian itu. Maka tidak ada informasi yang kita simpan dalam ingatan tentang kejadian tersebut. Jika ditanyakan ulang apa yang terjadi, tidak akan bisa memberikan jawaban.

Kedua, faktor ketidakperdulian. Saat menaruh kunci kamar kita meletakkannya begitu saja, tanpa ada niat meletakkannya di satu tempat tertentu. Ketika kita membutuhkannya kunci tersebut kita tidak ingat kunci ada dimana. Kita tidak benar-benar memperhatikan tindakan kita saat menaruh kunci.

Ketiga, adanya sugesti. Kekuatan sugesti bisa mempengaruhi ingatan kita. Ketika informasi suatu kejadian  disisipkan dalam ingatan kita, namun kita bisa merasakan seolah itu adalah sesuatu yang nyata terjadi. Efek sugesti masih menjadi studi menarik terkait otak.

Keempat, adanya bias. Setiap informasi yang kita terima sebenarnya selalu mendapat filter sebelum benar-benar disimpan dalam ingatan kita. Ada mekanisme filter dalam diri kita yang menyebabkan orang memiliki persepsi berbeda setelah menerima informasi yang sama.

Filter informasi ini dapat berupa pengalaman, keyakinan, pendidikan, suasana hati dan lain-lain. Untuk itu ketika mau belajar atau menyimak fakta yang penting sebaiknya kita mencoba menerima informasi secara imbang dan terbuka, untuk meminimalkan bias ini.

Kelima, kondisi jiwa. Perhatikan ketika kita berada dalam kondisi mental yang tidak stabil. Misalnya dalam keadaan marah atau sedih. Ingatan kita sangat diwarnai oleh keadaan emosi. Apa yang kita ingat akan sesuai dengan emosi yang melingkupinya.

Semua kondisi ini ada baiknya kita kenali, agar kita bisa berhati-hati. Tidak ada salahnya lupa karena hidup kita memang penuh dengan dinamika dan diwarnai oleh suasana hati yang berubah-ubah.

Jangan cemas ini penyebab sering lupa dan bingung.***

Post Your Thoughts