Kekuatan menulis dimulai disini. Menulis adalah kegiatan yang sangat mudah dilakukan. Sejak kecil kita sudah belajar menulis. Kita bisa menulis apa saja yang kita bisa, dengan coretan yang kadang sulit terbaca. Namun guratan tulisan itu sedemikian meyakinkan dan penuh semangat.
Saat kita dewasa, ternyata kita tidak serta merta mampu menuliskan sesuatu yang tersimpan dalam benak kita. Apa yang kita pikirkan sukar untuk ditumpahkan dalam media tulisan. Mengapa?
Apakah gagap menulis telah menjangkiti alam pikir dan imaginasi kita sehingga kemampuannya lumpuh total. Kini saatnya kita membangunkan hasrat, keinginan dan ikhtiar dalam menulis.
Siapkanlah pena, kuatkan semangat dan tajamkan pikiran kita untuk mulai menulis.
Mari kita mulai. Ada satu kunci keberhasilan kita untuk menulis yaitu kekuatan hati. Hatinya harus total untuk menulis. Agar proses menulisnya tersendat. Jangan sampai menulisnya hanya sebatas angan atau keinginan saja.
Bagaimana kekuatan hati bisa ditumbuhan agar menjadi full-power dan mendorong lahirnya karya-karya tulisan kita?
Cara menumbuhkan kekuatan hati adalah dengan menanyakan pada diri sendiri “Mengapa menulis?”
Dasar yang kuat untuk menulis harus bangkit dari diri kita sendiri. Jawablah! Kenapa kita ingin menulis? Kak Helvy Tiana Rosa dan Mbak Asma Nadia yang sudah menjadi sastrawan dan penulis dunia punya kekuatan menulis dari proses seperti itu.
Penulis karya fiksi “Harry Potter” yang sangat popular pun memiliki alasan kuat ketika ia menulis novel ini. Sedemikian megah cerita yang ia lukiskan, itu berawal dari kekuatan hati. Kehidupannya yang sulit sebagai single parent mendorong ia berkarya. Kekuatan menulisnya mulai dari sana.
Buku “Harry Potter” menjadi karya spektakuler yang menyihir semua anak-anak di dunia. Buku ini bisa bertahan dan dicetak ulang dalam kurun waktu 20 tahun. Fantastis!!!
Tidak ada karya tulisan yang lahir tanpa diawali dengan kekuatan ini. Semua penulis punya alasan kuat, kenapa ia menuliskan. Setiap karya punya makna tersendiri bagi mereka.
Karya tulisan fiksi maupun non fiksi lahir mengiringi pemikiran, perasaan dan isi hati penulisnya. Ada yang ia ingin katakan. Sesuatu itu ia sampaikan dengan “caranya”. Keren yah?
Saya punya jawaban sendiri tentang mengapa menulis karya-karya saya. Tentu jawaban ini bisa berbeda dengan kalian yah. Yuk simak disini…..
Nah sebelum mulai menulis tuliskanlah alasan mengapa kita menulis mulai sekarang. Semoga itu menjadi kekuatan kita dalam merintis karya. Jangan katakan esok, jika jawaban itu bisa kita tuliskan hari ini. Kekuatan menulis dimulai disini.
Post Your Thoughts