Kisah Perjalanan Hidup Artis Korea Selatan Yang Menyedihkan

Kisah perjalanan hidup artis Korea Selatan yang menyedihkan menjadi rentetan panjang potret pilu dunia hiburan negeri ini. Gemerlap panggung dan hingar bingar dunia perfilman tidak menyisakan kebahagiaan bagi sebagian pelakunya.

Sebut saja kisah seorang artis Choi Jin-ri dengan nama populernya “Sulli” yang bunuh diri di usia 25 tahun. Ia ditemukan tewas di apartemennya. Para pengamat menyebutkan kematiannya disebabkan karena cyberbullying dari berbagai media sosial.

Dunia pertunjukkan memang keras, terpaan komentar penuh pujian hingga kata-kata kasar bisa menghujam mereka tanpa ampun. Sebagai artis yang diidolakan mereka tampak hidup penuh glamour, keanggunan dan kebahagiaan.

Seolah mereka selalu dituntut tampil penuh kesempurnaan, tanpa bisa menampakkan cela sedikitpun. Sebagai manusia tentu selalu ada masalah dan berbagai kekurangan. Ketidaksempurnaan hampir tidak bisa dipertontonkan diatas panggung kehidupan.

Bahkan ketika mereka memiliki gangguan mental karena persoalan dirinya, keluarga atau karena tekanan pekerjaan yang berat, mereka tidak bisa meminta pertolongan. Hidupnya terhempas tanpa ampun. Semua kekurangannya akan dikuliti tanpa ada toleransi. Beban ini memberikan pilihan terakhir, bunuh diri.

Sudah demikian banyak daftar nama para selebriti yang mengakhiri hidupnya demikian tragis di Korea Selatan. Saat menikmati sajian panggung musik dan filmnya, kita nyaris lupa kisah-kisah tragis mereka.

Artis Sulli sudah memulai debut keartisan di usia 11 tahun. Berbagai peran dan penghargaan di dunia panggung Korea Selatan telah menempatkannya di jajaran artis potensial Korea Selatan. Ia mengalami depresi berat hingga akhirnya bunuh diri. Berdasarkan  riwayat kesehatan, sejak kecil ia memiliki gangguan panik dan fobia sosial.

Dunia keartisan menghujaninya dengan serangan kebencian dan rumor yang menyebabkan kesehatan mentalnya ambruk. Kesedihannya pernah ditampilkan dalam akun  instagramnya dengan judul “I am not a bad person”.

Diluar dunia keartisan, Sulli mampu menunjukkan kepeduliaan dirinya pada banyak aspek sosial. Ia berbicara tentang isu feminisme dan aktif di media sosial memperbincangkan tentang penyalahgunaan media sosial.

Depresi menjadi gangguan mental yang kadang sulit dikenali pada tahap awal. Gejalanya mirip rasa lelah atau nyeri ringan yang tidak jelas sebabnya. Ketika kemudian depresi menjadi berat, sulit teratasi maka dorongan mengakhiri hidup tidak terelakkan.

Bagi seorang artis seperti Sulli, upaya mencari pertolongan dengan terapi mental rutin tidak mudah dijalani. Kadang sebagai artis ketika khalayak mengetahui ia sakit mental akan menjadi ketakutan tersendiri. Maka gangguan depresinya semakin terabaikan dan tidak tertangani secara tuntas.

Di Korea Selatan bunuh diri menjadi penyebab kematian terbanyak kedua setelah kecelakaan lalu lintas. Angka bunuh diri di negeri ini adalah tertinggi diantara negara-negara yang tergabung dalam OECD. Para ahli melihat ini sebagai krisis kesehatan mental yang serius dan membutuhkan penanganan segera.

Kisah perjalanan hidup artis Korea Selatan yang menyedihkan.***

Post Your Thoughts