Mengungkap Kekuatan Para Penulis Tersohor

Mengungkap kekuatan para penulis tersohor sungguh unik. Sebut saja Tere Liye. Penulis yang berangkat dari latar belakang pendidikan keuangan ternyata sukses di dunia penulisan. Karyanya membanjiri koleksi novel di tanah air setiap tahun. Seolah tiada jeda menulis. Tak ada kata lelah dalam berkarya. Idenya terus mengalir seperti air sungai.

Anda tentu kenal JK Rowling dengan novelnya “Harry Potter” yang selalu menjadi the Best Seller di dunia. Ide ceritanya terus muncul dengan banyak kejadian-kejadian aneh dan menegangkan yang dialami para tokoh-tokoh ceritanya. Pantas jika novelnya laris dan kemudian menjadi karya film.

JK Rowling menggali ide ceritanya dari keseluruhan pengalaman hidupnya yang penuh liku di sebuah kota kecil di Inggris, ditambah pengalamannya bersama rekan-rekan seusianya serta latar belakang pendidikannya di bidang literatur kuno. Lengkap sudah semua ini menjadi dasar yang kuat baginya untuk mengembangkan kisah-kisah spektakuler yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Penulis kondang Tere Liye juga sudah punya segudang pengalaman menulis. Ia juga biasa melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Selain pekerjaannya di bidang keuangan menambah wawasan beliau memahami berbagai persoalan di sekelilingnya. Ini menjadi kekuatan Tere Liye untuk mengungkapkan semua hal dalam karya-karyanya.

JK Rowling

Di luar semua itu, baik Tere Liye maupun JK Rowling keduanya sudah menjalani proses menulis secara tekun dan sungguh-sungguh. Maka jika berniat menjadi penulis. Segeralah berkutat dengan aktifitas menulis sesering mungkin yang bisa dilakukan.

Menulis adalah keterampilan. Tidak hanya belajar bagaimana teknik-tekniknya, lebih dari itu menyelami proses menulis dengan cara dan gaya sendiri lebih penting. Gaya penulisan akan muncul dan unik untuk setiap penulis.

Secara ringkas kekuatan menulis layaknya amunisi. Amunisinya harus diisi dulu baru senjatanya bisa diledakkan. Dengan kekuatannya, karya seorang penulis dapat membahana seantero dunia. Kekuatan penulis perlu diisi minimal dengan 3 hal berikut, yaitu:

  1. Membaca buku
  2. Melakukan perjalanan
  3. Berbincang dengan orang pintar, bijak  dan berpengalaman

Kegiatan membaca, melakukan perjalanan dan berbincang dengan orang pintar, bijak dan berpengalaman ini menjadi proses mengumpulkan bahan baku untuk menulis. Semuanya memberikan peningkatan wawasan bagi penulis tentang tema yang ingin dituliskan.

Tak mungkin menuliskan sesuatu tanpa ada dasarnya. Dasarnya tentu diawali dari proses berpikir, berimaginasi atau ungkapan rasa.  Harus ada yang dimiliki ketika akan menggoreskannya dalam kata-kata.

Ketika amunisi sudah penuh. Menulis menjadi mudah dan segera dapat diselesaikan. Itulah mengapa mengumpulak kekuatan menulis itu sangat penting. Mengungkap kekuatan para penulis tersohor bisa membuatmu penasaran.

Post Your Thoughts