Neoplasma adalah tumor yang harus diwaspadai karena bisa berubah dari jinak menjadi ganas. Neoplasma ganas secara umum disebut kanker.
Neoplasma lebih umum disebut sebagai tumor padat. Upaya menegakkan diagnosis tumor padat sangat penting agar mendapatkan terapi yang sesuai. Pemeriksaan tumor padat perlu dilakukan dengan lege artis. Upaya pemeriksaan tumor padat tidak selalu mudah. Upaya inimembutuhkan pendekatan multidisipliner, mulai dari pemeriksaan klinis, laboratorium, patologi anatomi, dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Tumor padat (neoplasma)adalah suatu penyalia yang muncul berupa tonjolan abnormal dalam tubuh dan disebabkan oleh berbagai penyakit atau kondisi tertentu. Sebagai contoh penyebabnya bisa karena infeksi, penyakit keganasan dll.
Pemeriksaan rutin pada tumor padat dimulai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dimulai dari inseksi, palpasi, perkusi auskultasi.
Anamnesa dapat mulai dengan keluhan pasien, riwayah munculnya benjolan, penurunan berat badan, kelainan fungsi organ-organ tertentu. Lokasi tumor yang dekat dengan organ penting seperti otak, paru, hepar, pankreas, ginjal dll akan lebih cepat menimbulkan gejala.
Tumor padat dideskripsikan secara detail, mencakup besarnya (dalam bentuk 3 dimsensi) konsistensinya, perlekatan dengan jaringan di sekelilingnya, dan komplikasi di jaringan sekitar akibat seperti adanya infeksi, ulkus, abses, retraksi jaringan.
Pemeriksaan laboratorium yang biasanya dilakukan mencakup laboratoirum darah lengkap, urin lengkap, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, gula darah, faal hemostatik, protein serum, elektrolit serum, dll.
Pemeriksaan patologi anatomi (PA) merupakan pemeriksaan morfologi tumos dengan melihat aspek makroskopi dan mikroskopi. Sampel pemeriksaan PA diperoleh melalui biopsi tumor padat atau specimen operasi. Beberapa biopsi yang bisa dilakukan adalah:
Biopsi tertutup:
a. Biopsi aspirasi dengan jarum ( needle aspiration), yaitu mengambil sebagian kecil jaringan tumor padat dengan cara menusukkan jarum ke dalam jaringan tumor.
b. Biopsi endoskopi, yaitu menggunakan alat endoskopi untuk mengambil dengan sebagian kecil jaringan tumor.
Biopsi terbuka:
a. Biopsi insisi adalah mengambil sebagian kecil jaringan tumor padat dengan pisau bedah.
b. Biopsi eksisi (biopsy in foto) yaitu dengan mengambil seluruh tumor secara eksisi. Ini menjadi upaya terapi bagi tumor jinak.
Pemeriksaan patologi anatomi (PA) penting utntuk menentukan jenis tumor padat, lalu menetapkan jenis terapinya.
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah:
Imaging atau pencitraan dengan menggunakan
- Radiografi polos atau radiografi tanpa kontras
- Radiografi dengan kontras
- USG (ultrasonografi), seperti USG abdomen, USG urologi, mammografi,dll
- CT-scan (Computeraized Tomography Scanning)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Penanda tumor (tumor marker)
Tumor marker adalah penanda protein seperti enzim atau hormone yang dalam keadaan normal tidak diproduksi diproduksi atau diproduksi sedikit sekali oleh sel tubuh. Penanda tumor digunakan untuk skrining, diagnosis, atau untuk menilai hasil terapi.
Stadium tumor adalah penetapan tahapan perkembangan tumor yang dilakukan dengan melihat topografi tumor primer, eksistensinya ke organ sekitarnya, dan ada tidaknya metastasis ke oragn lain. Stadium tumor menjadi panduan dalam menetapkan terapi dan prognosis penyakit.
Stadium tumor disusun dengan kategori sebagai berikut:
- Stadium lokal atau karsinoma in situ, pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ atau tempat tumbuhnya.
- Stadium metastase regional, pertumbuhan tumor sudah mencapai kelenjar limfe yang terdekat (kelenjar limfe regional)
- Stadium metastase jauh, pertumbuhan tumor telah metastase ke organ yang letaknya jauh dari tumor primer.
Neoplasma adalah tumor yang harus diwaspadai dan perlu segera dilakukan pemeriksaan
Post Your Thoughts