Perjuangan masker wajah pandemi covid asal Gaza Palestina di dunia amat mengesankan. Wanita Gaza berjuang sejak lama untuk melepaskan diri dari invasi Israel atas negaranya. Berpuluh tahun mereka bertahan hidup ditengah tekanan dan serangan militer Israel.
Tiada kemerdekaan di tanah air mereka sendiri akibat agresi Israel. Tidak ada yang membela perjuangan mereka. Hanya segelintir negara yang membela perjuangannya.
Di saat pandemi menyerang dunia. Cobaan bertambah bagi para wanita di Gaza Palestina. Mereka berjibaku mengamankan keluarga dari penularan penyakit ini. Kesulitan hidup terasa bertambah berat bagi mereka. Upaya 3M dengan mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak jadi pegangan untuk terhindari dari pandemi ini.
Banyak wanita Gaza yang melawan serangan pandemi ini dengan memproduksi masker wajah baik untuk keutuhan lokal atau ekspor. Banyak masker yang dibuat para wanita dan didistribusikan ke masyarakat secara gratis. Sebagiannya memproduksi masker untuk kebutuhan market ekspor.
Salah satu kisah yang diceritakan oleh Republika (17/12/20) Suhad Saidam yang membuat masker di rumah produksinya dan mengekspornya ke negara-negara Eropa. Masker dengan hiasan sulaman khas Palestina bisa diterima oleh pasar Eropa. Akhir tahun menjelang perayaan Natal, masker dengan ornamen bordir rusa, pohon cemara memenuhi kebutuhan mereka.
Produk masker ini tidak langsung dapat dikirim sebagai produk yang siap ekspor, karena harus lolos pemeriksaan pemerintah Israel. Dengan perjuangannya produksi maskernya bisa diijinkan untuk diekspor.
Negara Israel telah memblokade Gaza Palestina sejak tahun 2007. Wilayah yang diblokade bagaikan sebuah penjara besar dengan penghuninya yang berjuta orang, hidup dengan serba keterbatasan di tengah dunia modern yang menjunjung tinggi hak-hak kemerdekaan.
Suhad Saidam mempekerjakan 40 wanita di bengkel kerjanya. Ini sangat membantu para wanita Gaza Palestina menambah penghasilan buat keluarga. Pada saat ini tingkat pengangguran di Gaza Palestina lebih dari 50 persen. Kondisi ekonomi masyarakat disini sangat berat dalam kondisi diblokade.
Suhad Saidam akan terus berjuang dengan rumah produksinya. Diluar momen natal dan selepas pandemi Covid ia berencana terus membuat sulaman traditional Palestina yang khas. Seorang wanita asli Gaza memiliki perjuangannya sendiri melawan pandemi Covid dan invasi Israel atas tanah airnya.
Perjuangan masker wajah pandemi covid asal gaza Palestina di dunia.***
Post Your Thoughts