Segera deteksi dini kanker retinoblastoma pada anak!!! Retinoblastoma merupakan sejenis tumor pada mata yang dialami oleh anak-anak. Kasus retinoblastoma paling sering ditemukan pada anak usia dibawah 2 tahun. Sifatnya herediter sebanyak 40% kasus dan 60% non-herediter.

Retinoblastoma herediter umumnya ditemukan riwayat keluarga positif retinoblastoma. Retinoblastomanya cenderung terjadi pada kedua mata dan terjadinya pada usia yang jauh lebih awal di masa kanak-kanak. Pada 5-15% kasus ini prognosisnya lebih buruk. Anak-anak dengan retinoblastoma herediter perlu menjalani skrining dengan pemriksaan CT Scan atau MRI kepala agar dapat diterapi segera hingga sembuh.
Gejala klinis:
Terdapat leukocoria atau gambaran bintik putih pada mata, yang tampak seperti mata kucing. Gejala ini dapat disertai dengan gejala lainnya seperti benjolan pada mata, mata menonjol keluar, mata merah, gangguan penglihatan.

Pemeriksaan fisik (mata):
Pada pemeriksaan dapat ditemukan leukoria, proptosis, strabismus, uveitis, endoftalmitis, masa tumor pada mata, selulitis orbita, panoftalmitis, hiferna, dan glaukoma.
Pemeriksaan penunjang:
- USG orbita
- CT Scan / MRI orbita
- CT Scan / MRI kepala
- Foto toraks
- Bone scan
- Pemeriksaan histopatologi
Klasifikasi Retinoblastoma
- Retinoblastoma intraokular
- Retinoblastoma ekstraokular
Terapi:
- Kemoreduksi, untuk mengurangi volume tumor
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Enukleasi, mengangkat seluruh bola mata yang terkena penyakit
- Kombinasi
Segera deteksi dini kanker retinoblastoma pada anak!! agar segera mendapat terapi dan bisa sembuh.
Post Your Thoughts