Simak 3 tempat penyebaran COVID 19 baru adalah kantor, pasar dan transportasi umum. Kalau disimak pola penularan penyakit COVID 19 tentunya kita sudah bisa membayangkan ketiga tempat ini sangat ramai. Padahal virus COVID 19 sangat senang dengan tempat-tempat dimana banyak orang berkumpul. Karen transmisi atau penularan virus ini dari manusia ke manusia dengan mudah terjadi.
Dr. Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID 19 seringkali mengingatkan bahwa temapt rawan untuk penularan penyakit COVID 19 adalah tempat yang memungkinkan orang bertemu. Nah penjelasan ini cukup tegas kan?
Kondisi New Normal yang sebenarnya adalah New Abnormal seharusnya membuat kita sangat waspada. Beraktifitas diperbolehkan, namun bahaya penularan COVID 19 tetap mengintai kapan saja. Bukan untuk khawatir berlebihan, tetapi untuk berhati-hati dan menjaga diri dari penularan.
Tempat pertama adalah kantor. Bekerja di kantor pun perlu ada pengelolaannya untuk mencegah penularan COVID 19. Artinya masuk kantor dan beraktifitas tetap dengan protokol kesehatan yang ketat dan dipatuhi oleh semua orang yang ada di kantor. Misalnya di kantor perlu ada pengaturan meja kerja, tempat duduk, lalu lintas orang dan tetap menjaga jarak saat bekerja.
Tempat berkumpul kedua adalah pasar. Para pengelola pasar khususnya di DKI Jakarta sudah mengatur pasar dengan ketat. Terlebih pasca ditemukannya kasus positif di area pasar. Kita bisa memaklumi bahwa pasar sangat ramai. Sebagian besar warga memenuhi kebutuhan sehari-harinya ditempat ini. Interaksi antara pedangan dan pembeli tidak dapat dielakkan. Pasar pun bisa hidup 24 jam tanpa henti.
Pasar kini berbenah dengan berbagai protokol kesehatan yang diberlakukan bagi pengunjung, pembeli, pedagang dan pengelolanya. Penggunaan masker dan pelindung wajah (face-shield) menjadi pandangan umum di pasar. Banyak memang yang mengeluhkan panas atau sesak kalau pakai masker, namun upaya perlindungan ini jauh lebih bermanfaat untuk keselamatan mereka. Di pasar fasilitas cuci tangan ditambah sehingga memungkinkan semua orang di mencuci tangan. Ternyata hadirnya pandemi COVID 19 membuat kita peduli terhadap kesehatan. Kondisi COVID 19 memaksa kita mematuhi aktifitas standar menjadi kebersihan diri dengan cuci tangan.
Tempat ketiga adalah trasnportasi umum. Banyak orang yang harus menggunakan kereta atau bis untuk menuju tempat kerjanya. Terlebih di kota-kota besar seperti jabodetabek. Banyak pegawai dan pekerja yang tinggal diluar kota dan harus berangkat dengan trasportasi umum dengan durasi panjang dan berganti-ganti mode transportasi. Mulai dari membeli karcis, mengantri masuk ke dalam bilik transportasi umum dan bertahan berkumpul dengan banyak orang sampai akhirnya ke tempat tujuan.
Dari hasil pemeriksaan tes swab pada para penumpang KRL Commuter Line di Kota Bogor didapatkan kasus positif covid 19 pada hari Selasa tanggal 7 Juli 2020. Hal ini menjadikan statiun sebagai area yang berpotensi meningkatkan penyebaran covid 19. Penambahan kapasitas penumpang KRL Commuter Line jadi batal dilakukan karena kondisi ini. KRL menjadi tempat yang tidak aman jika penumpukan penumpang kian bertambah.
Sekalipun protokol kesehatan dihimbau tiada henti oleh pengelola transportasi umum, kadang ada saja orang-orang yang abai atau lupa. Kita bisa bayangkan begitu banyak orang dalam kerumunan di tengah hilir mudik waktu berangkat dan pulang. Penularan COVID 19 bisa terjadi. Memang tidak mudah menghadapi kondisi pandemi COVID 19. Pengelola transportasi umum baik kereta api, bis atau angkot harus sadar betul potensi-potensi penularan yang terjadi. Semua pengguna trasportasi umum pun perlu memahami resiko yang ada agar bisa memproteksi diri dengan benar sepanjang perjalanan.
Semestinya selalu ada ingatan dalam memori kita bahwa kasus COVID 19 masih terus meningkat, bukan berkurang. Di awal Juli 2020 tercatat penambahan kasus COVID 19 di Indonesia setiap hari berkisar di angka 800 sampai 1300. Saat ini Indonesia menjadi pusat COVID 19 ketiga di Asia, setelah Cina dan India.
Kita yang masih sehat jangan menambah lagi korban COVID 19 baru. Tetap jaga kesehatan, proteksi diri dengan benar, melakukan aktifitas di luar rumah sesuai yang dibutuhkan. Jika trasnportasi umum adalah satu-satunya akses perjalanan yang harus kita gunakan. Pastikan aman sehingga kita terhindar dari penularan COVID 19. New Era, New Normal, New Abnormal hanya bisa diatasi dengan kewaspadaan dan kepedulian tentang bahaya COVID 19. Simak 3 tempat penyebaran COVID 19 baru adalah kantor, pasar dan trasnportasi umum.
Post Your Thoughts