Terapi terbaru untuk pasien Parkinson. Penyakit Parkinson ditandai oleh sulitnya bergerak dan gerakan yang tidak terkontrol. Ia akan mengalami gejala yang disebut 5G dan 5P. Makna dari 5G adalah gemetar, gerakannya lamban, gerak menjadi kaku, gampang jatuh, gaya berjalannya pun kaku seperti robot. Lalu 5P artinya apa? Kondisi 5P adalah adanya perubahan pikiran atau memori, perubahan perilaku, perubahan pola tidur, pelan dalam bicara, dan pusing saat perubahan posisi.
Selain 5G dan 5P ada 4(empat) gejala motorik utama yang perlu diperhatikan dan diwaspadai pada penderita parkinson, yaitu: tremor, anggota gerak dan badan kaku, pergerakan melambat atau bradykinesia, adanya gangguan keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh.
Hingga kini penyebab penyakit parkinson tidak diketahui. Para ahli memastikan bahwa faktor genetik, adanya riwayat paparan herbisida dan pestisida berpengaruh pada munculnya penyakit ini. Terapi Parkinson bersifat mengurangi gejala yang terjadi, memperlambat progresifitas penyakitnya, tidak dapat menyembuhkan. Untuk itulah pemahaman tentang penyakit ini diperlukan. Edukasi pada penderita dan keluarga penting dalam proses penatalaksanaan penyakitnya.
Selain terapi dengan obat-obatan, beberapa pilihan terapi diberikan pada pasien parkinson, diantaranya terapi olahraga dan terapi pembedahan.
Pasien Parkinson dapat melakukan treadmill, senam tai chi, bersepeda, atau yoga. Bentuk olahraga ini dapat memperlambat proses perburukan penyakitnya. Program olahraga dapat dilakukan dibawah pengawasan dokter atau tenaga medis.
Pembedahan menjadi pilihan terbaru dalam terapi Parkinson. Terapi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien. Alternatif baru ini dikenal sebagai deep brain stimulation (DBS). Intervensi ini diharapkan dapat memperbaiki kemampuan gerak pasien.
Dari penelitian yang sudah dilakukan para ahli bedah saraf diketahui bahwa 87% pasien Parkinson mengalami perbaikan kemampuan geraknya dalam 12 bulan setelah operasi tanpa ditambah terapi obat.
Bagaimana deep brain stimulation (DBS) dilakukan para dokter bedah saraf? Caranya adalah alat pulse generator ini ditempatkan di bawah kulit pada area dada pasien. Alat ini mirip pace maker, yang dihubungkan dengan lead yang dipasang di satu area otak yang berhubungan dengan gejala Parkinsonnya melalui kabel tipis. Pulse generator mampu mengirimkan sinyal elektrik ke otak sehingga memblok sinyal atau transmisi neuron di otak yang menyebabkan gejala Parkinson.
Operasi DBS ini merupakan operasi yang beresiko. Dalam laporan medis yang pernah ada disebutkan bahwa komplikasi terberat yang pernah dialami pasien adalah terjadinya infeksi dan perdarahan. Namun persiapan operasi yang matang dan keahlian para dokter bedah saraf akan mengurangi kejadian komplikasi dan operasi sukses dilakukan.
Terapi terbaru untuk pasien Parkinson.***
Post Your Thoughts