Waspada Over Kapasitas Rumah Sakit Awal Tahun 2021. Selepas liburan panjang biasanya terjadi peningkatan kasus baru Covid-19. Di bulan November-Desember 2020 sudah ada kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 59.398, dari 128.850 menjadi 188.248 kasus.
Catatan kasus Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di bulan November – Desember 2020 menunjukkan trend naik yang signifikan, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Namun kawasan Malioboro tetap ramai dikunjungi jelang penyambutan tahun baru 2021. Melihat kondisi ini Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan tambahan ruang isolasi untuk mengantisipasi tambahan kasus Covid-19 ini.
Hari pertama tahun 2021 telah disambut dengan penambahan kasus Covid-19 sebanyak 8.072 orang. Jumlah ini menandai angka positivity rate cukup tinggi sebesar 29,45%. Artinya ada 1 diantara 3 orang ditemukan positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada hari itu. Jika dibanding dengan hasil pemeriksaan hari-hari sebelumnya kenaikan ini cukup berarti, yaitu 21,6% (31 Desember) dan 17,9% (30 Desember).
Jelang tahun baru 2021 sudah diberitakan adanya keterbatasan kapasitas ruang di rumah sakit berbagai daerah di Indonesia. Sementara kebutuhan perawatan bagi kasus-kasus Covid-19 cenderung meningkat. Banyak pihak khawatir jika kasus baru Covid-19 terus bertambah maka rujukan pasien ke rumah sakit membludak.
Aliran pasien ke rumah sakit dalam kondisi pandemi Covid-19 ini dapat diibaratkan aliran sungai yang bergerak dari hulu ke hilir. Air di hilir akan sangat meningkat debitnya jika curahan air di hulu bertambah terus menerus. Untuk mengendalikannya maka kondisi di hulu harus diperbaiki.
Dalam konteks epidemiologi wabah Covid-19 mau tidak mau upaya yang harus dilakukan adalah mencegah penambahan kasus baru. Upaya ini kembali pada prinsip utama pencegahan penularan yaitu membatasi atau menghindari kemungkinan kontak dengan virus Covid-19. Tindakah yang dapat dilakukan mulai dari melakukan proteksi diri melalui 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak), membatasi perjalanan, menemukan kasus baru, mengisolasi kasus positif dan tracing kasus di sekitarnya, mengobati pasien Covid-19 yang bergejala, dll. Jika diperlukan maka upaya penutupan satu wilayah dalam waktu tertentu sampai jumlah kasus terkendali atau lockdown bisa diambil.
Langkah-langkah menekan laju penularan Covid-19 harus dilakukan oleh semua, mulai dari personal, komunitas, termasuk aparat yang bertugas di lapangan sampai pemerintah yang mengeluarkan berbagai peraturan dari tingkat pusat hingga daerah. Koordinasi, sinergi dan kesatuan langkahnya menjadi kunci kesuksesan upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi ini.
Peningkatan kasus baru Covid-19 yang dirujuk ke rumah sakit tidak dapat dicegah oleh para tenaga medis. Rumah sakit melayani siapapun yang membutuhkan pertolongan. Jika kasus yang datang melampaui kapasitas sumber daya di rumah sakit maka pelayanan tidak bisa optimal.
Tentu kita ingat apa yang pernah terjadi di negara Spanyol, ketika rumah sakit di negara ini mendadak harus melayani pasien Covid-19 dalam jumlah yang sangat banyak. Rumah sakit menjadi kewalahan dan menyerah. Tentu kita tidak menginginkan kondisi ini ada di Indonesia.
Problematika di area hulu dalam penanganan Covid-19 tetap harus menjadi prioritas. Ada baiknya kita kembali fokus untuk menghentikan laju penularan Covid-19 semaksimal mungkin yang bisa dilakukan.
Sudah hampir setahun kita berkutat dengan pandemi Covid-19 ini. Apa kita akan berhenti bergerak? Sementara pencegahan dan pengendalian wabah ini sepenuhnya bergantung pada usaha kita. Kebijakan yang terasa kembang kempis, sudah waktunya ditajamkan kembali. Energi yang tersisa untuk melawan Covid-19 dikuatkan lagi. Sambil berdoa dengan penuh harap untuk tahun 2021 ini.
Waspada Over Kapasitas Rumah Sakit Awal Tahun 2021.
Post Your Thoughts