Fakta Tahu Tempe Di Era Pandemi Covid 19

Fakta tahu tempe di era pandemi covid 19 menarik untuk dicermati. Ketika kemeriahan awal tahun 2021 dinantikan menu kesayangan keluarga justru raib dari meja makan. Para ibu tidak lagi menyediakan aneka ragam menu masakan tahu tempe. Biasanya menu ini menjadi andalan keluarga di rumah. Mulai dari gorengan, oseng tahu tempe sampai pelengkap sayur lodeh.

Pasalnya para pengrajin tahu tempe memilih mogok. Mereka mengucapkan selamat datang untuk tahun 2021 dengan gebrakan jitu, sehingga membuat para ibu prihatin. Makanan ringan, murah, bergizi dan dapat dinikmati seluruh keluarga tiba-tiba hilang dari peredaran.

Pandemi terus memberikan kejutan buat kita. Dampaknya terus mengalir ke semua sisi kehidupan, termasuk menu makan keluarga. Bisa dibilang makanan keluarga Indonesia identik dengan tahu tempe. Bahkan ikon tempe sebagai makanan khas Indonesia sudah terkenal di dunia.

Ada fenomena besar yang terselip dibalik tahu tempe ini, yaitu soal pangan Indonesia. Indonesia belum mandiri dalam soal pangan. Untuk urusan tahu tempe, hubungannya erat dengan kedelai. Kebutuhan kedelai nasional lebih banyak dipasok dari luar negeri, alias impor. Jadi sebenarnya kita setiap hari lebih banyak makan produk luar negeri, hanya bentuknya saja berupa tahu tempe. Memikirkan tentang fakta ini, seharusnya kita semua prihatin.

Dulu sekali kita pernah punya cita-cita swasembada pangan. Semua upaya dikerahkan agar kita bisa mencapai itu, entah dimana pencapaian swasembada pangan itu kini. Melihat kembali data kedelai indonesia Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 10 tahun terakhir, ternyata kebutuhan kedelai nasional banyak dipasok dari Amerika Serikat, Kanada, Malaysia dan Brazil dan beberapa negara lainnya. Amerika Serikat adalah pemasok terbesar untuk kedelai Indonesia.

Apakah dengan fakta ini kita akan mengganti menu makanan keluarga? Kelangkaan kedelai nasional di awal tahun 2021 dipicu oleh permintaan kedelai oleh Cina ke Amerika Serikat mencapai dua kali lipat. Sehingga suplai kedelai untuk Indonesia tersendat.

Dapatkah kita mempertahankan menu tahu tempe keluarga dengan suplai kedelai yang stabil dan harga terjangkau? Ada sederet langkah yang perlu dilakukan di negeri ini mulai pertanian, perdagangan, perindustrian dll.

Fakta tahu tempe memberi kita pelajaran agar selalu waspada dengan ketersediaan pangan kita. Ada lebih dari 250 juta manusia yang harus kita hidupi di negeri ini.

Fakta tahu tempe di era pandemi covid 19.***

Post Your Thoughts