Kelainan dan Gangguan Sistem Gerak pada Tubuh Manusia

Kelainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia penting untuk diketahui. Beberapa Kelainan dan gangguan sistem ini dapat disimak dalam penjelasan berikut:

1.Osteoporosis

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif. International Osteoporosis Foundation (IOF) menyampaikan fakta bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis. Risiko osteoporosis di Indonesia 4 kali lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penyakit ini dialami sebagian besar wanita paska menopause.

Osteoporosis tidak menampakkan tanda-tanda fisik yang jelas, hingga dirasakan gejala karena keropos tulang di usia lanjut. Hilangnya hormon estrogen pasca menopause turut meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Penyakit osteoporosis tidak hanya diderita para lansia. Osteoporosis juga dapat ditemukan pada kalangan usia muda.

Penyebab osteoporosis bersifat primer & sekunder.

Penyebab primer atau idiopatik, terjadinya osteoporosis ditandai oleh usia diantaranya postmenopause osteoporosis yang terjadi pada manusia usia menoupase. Pada masa menopause terjadi penurunan kadar estrogen, yang berfungsi menstimulasi osteoblast baru. Juvenile osteoporosis pada usia muda.

Penyebab sekunder karena penyakit atau kelaianan lain. Osteoporosis dapat terjadi pada penderita dengan penyakit diabetes, disuse atrophy, rheumatoid arthritis, penggunaan obat-obatan kortikosteroid.

Pemeriksaan penunjang: foto X-rays

2.RAKHITIS

Penyakit kekurangan vitamin D pada masa pertumbuhan tulang di usia muda. Proses yang terjadi pada tulang adalah kurangnya kadar kalsium ang menyusun struktur tulang.

Penyebab primer rickets ada 3 (tiga), yaitu: intake vitamin D kurang atau terbatasnya papran sinar matahari; kelainan absoprsi kalsium atau vitamin D; adanya penyakit ginjal, yang menghambat absorpsi vitamin D.

Rakhitis juga dapat disertai dengan kelainan bentuk tulang (bowing deformity) dan greenstick fracture.

3.ARTHRITIS AKUT

Keadaan sendi yang mengalami infeksi dan supuratif. Infeksi biasanya disebabkan oleh jenis kuman streptokokkus, stafilokokkus dan gonokokkus.

Tanda dan gejala:

Sendi terasa sakit dan sulit digerakkan (joint stiffness), kaku (tenderness) dan peningkatan suhu di sekitar area  yang sakit.

4.RHEUMATOID ARTHRITIS

Rhematoid artritis adalah penyakakit imunopatologi, menyebabkan inflamasi kronik kolagen di area sendi. Penyakit ini lebih banyak diderita wanita dibanding pria.

Tanda dan gejala:

a.Terasa kaku dan nyeri setelah tidak digerakkan, misalnya terasa setelah bangun tidur.

b.Adanya deformitas pada tulang dan sendi, antara lain: kehilangan lapisan kartilago sendi, erosi tulang, subluksasio tulang-tulang di area persendian, bengkak di area peradangan/inflamasi.

c.Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar rheumatoid antibody (RA) serum, pada 75-80% penderita kadarnya tinggi.

Terapi:

Penatalaksanaan bergantung pada beratnya penyakit. Pemberian kortikosteroid akan membantu mengurangi inflamasi.  

4.GOUT

Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya deposit asam urat di serum darah. Adanya komponen ini membuat rasa sakit pada area sendi. Area yang terkena umumnya di sendi metatarsophalangs pada ibu jari.

Gout disebabkan karena penyebab primer atau sekunder. Penyebab primer terkait dengan faktor usia. Penyebab sekunder antara lain adanya penyakit leukemia, terapi obat-obatan seperti penggunaan diuretik.

Adaya konsentrasi asam urat berlebihan dalam darah akan menimbulkan tophy di lapisan kartilago dan membran synovial.

Tanda dan gejala:

a.Rasa sakit pad area sendi yang terkena, panas, tenderness, kemerahan dan cyanotic, sampai mengalami proses eksudatif dan mengeluarkan pus

b.Adanya defosit asam urat di jari tanga, tangan, knee, ulnar sides dari forearms dan tendon achilles.

c.Pada tahap lanjut tampak deformitas dari tulang dan menyebabkan disabilitas.

d.Pemeriksaan darah rheumatoid antibody (RA) akan membedakan gout dari rheumatoid arthtitis.

Terapi:

a.Menurunkan kadar asam urat darah

b.Istirahat

c.Obat analgetik untuk mengatasi nyeri

d.Pemberian cholchisine (jenis alkaloid) untuk pencegahan secara injeksi ke dalam sendi atau allupurinol

5. TUBERKULOSIS TULANG

Infeksi paru tuberkulosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini dapat menginfeksi jaringan dan organ di luar paru, seperti kelenjar, tulang dan selaput otak (meningen).

Kuman TB menginfeksi tulang belakang dan memakan dan menghancurkan tulang belakang hingga keropos dan menghasilkan pus yang memenuhi kompartemen tulang sehingga menekan ke jaraingan sekitarnya.

Tanda  dan gejala:

  • Rasa sakit pada daerah tulang yang terkena dan tidak kunjung menghilang
  • Ada fraktur pada tulang belakang
  • Jika terdapat tekanan pada saraf maka ada keluhan kebas dan kelemahan pada area persarafan yang terkena infeksi
  • Tanda lainnya sesuai dengan penyakit tuberkulosis pada umumnya: demam, berpeluh pada waktu malam, berat badan menurun, dan nafsu makan menurun
Kelainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia

Pasca tuberkulosis tulang belakang akan terjadi deformitas tulang membentuk gibbus. Bentuknya seperti tonjolan tulang yang tampak menjorok keluar dan teraba di area tulang belakang.

6. SKOLIOSIS

Keadaan tulang belakang yang mengalami pergeseran ke sisi lateral, umumnya tulang berotasi (a rotary deformity).

Skolisosis menyebabkan kelengkungan di area vertebra torakal, lumbal dan torakolumbal. Jika kelengkungan ini cukup ekstrim maka akan memberikan tekanan pada spinal cord, sehingga menimbulkan gangguan persarafan menjadi paraparesis dan paraplegia.

Pemeriksaan penunjang:

  • Foto X-ray Thorax AP dan lateral
Kelainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia

Terapi:

  • Koreksi secara konservatif: rehabilitasi medis, penggunaan braces seperti korset
  • Pembedahan

7. KIFOSIS

Kifosis ditandai dengan penambahan kelengkungan rongga dada kearah anterior, atau dikenal sebagai roundback deformity. Kemungkinan disebabkan oleh tuberkulosis vertebra, poliomyelitis, spondilytis, kelainan kongenital atau adanya riwayat trauma.

Kelainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia

Pemeriksaan penunjang: foto X-ray Thorax AP dan lateral

Terapi: konservatif dan pembedahan

8. FRAKTUR

Faktur dibedakan menjadi fraktur terbuka, tertutup, komplit, inkomplit, dan communited.

  1. Fraktur terbuka membuat patahan tulang tersembul ke permukaan kulit, dan terpapar dengan udara luar. Beresiko terjadi infeksi sekunder.
  2. Faktur tertutup tidak kelihatan, patahan tulang terlindung dalam balutan otot dan kulit yang tetap utuh.
  3. Fraktur inkomplit contohnya fraktur greenstick dan biasanya terjadi pada anak-anak.
  4. Fraktur komplit mencakup patahan seluruh bagian tulang sehingga terpisah antara bagian yang satu dengan lainnya. Biasanya akibat trauma yang cukup kuat.
  5. Fraktur  communited adalah fraktur yang menyebabkan patahan menjadi lebih dari 2 bagian, seringklai dalam bentuk beberapa fragmen kecil. Disebabkan oleh tauma kecelakaan mobil atau luka tembak.
Kelainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia

Terapi:

Pada fraktur akan dilakukan koreksi, dan dapat dilakukan melalui pembedahan.

Beberapa pertimbangan untuk melakukan operasi untuk memfiksasi dan memperbaiki tulang yang fraktur adalah:

  • tipe dan posisi fraktur (beratnya fraktur, adanya dislokasi)
  • kualitas tulang (apakah ada atrofi, osteoporosis, adanya riwayat trauma sebelumnya, adanya dislokasi)
  • stabilitas tulang

Fiksasi pada tulang dapat dilakukan dengan fiksasi internal atau ekternal.

Kelainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia penting diperhatikan agar dapat dipertahankan mobilitas gerak yang baik.

ainan dan gangguan sistem gerak pada tubuh manusia

Post Your Thoughts