Ungkap Contoh Kasus Gangguan Perkembangan Bahasa Pada Anak

Ungkap contoh kasus gangguan perkembangan bahasa pada anak menjadi pembelajaran buat kita semua. Gangguan berbahasa pada anak dikenal sebagai speechdelay atau keterlambatan berbicara. Gangguan ini mencakup berbagai bentuk kelainan yang spesifik.

Jenis-jenis speechdelay antara lain: (a) gangguan primer yang disebabkan oleh keterlambatan perkembangan dan tidak disertai oleh gangguan organ baik sensoris, neurologis atau kognitif (spesific language impairment); (b) gangguan terjadi dalam proses mengekpresikan atau mengutarakan bahasa (speech language expression disorder); (c) Gangguan pada pemrosesan informasi di otak sehingga menghambat kemampuannya berbahasa, bukan karena kerusakan organ pendengaran (centrum auditory proccessing disorder); (d) gangguan pemrosesan bahasa yang ekspresif dalam sistem fonetik atau bentuk ujaran (pure dysphatic development); (e) karaktertistik berbahasa yang dimiliki orang yang berkemampuan IQ tinggi (gifted visual spatial learner).

Berbagai macan speechdelay ini membutuhkan cara deteksi yang khusus. Sekarang kita akan menggali lebih dalam gangguan ini yang sifatnya primer karena keterlambatan perkembangan. Salah satu contoh kasusnya dapat disimak berikut ini:

Seorang anak bernama “VV” mengalami speechdelay. Usianya saat ini sekitar 5 tahun. Ia anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya berpaut usia 5 tahun diatasnya. Kakak beradik ini kurang akrab, jarang bermain bersama. Setiap hari VV nyaris sendirian, tidak ada teman bermain. Ayah dan ibunya sibuk bekerja. Seharian waktunya dihabiskan VV bermain gadget. Ia cenderung emotional dan mengalami tantrum jika dipisahkan dari gadgetnya. Diusianya ini VV masih belum bisa mengucapkan artikulasi kata dengan sempurna. Misalnya ketika ngomong “badut” ia katakan “adut”. Contohnya lagi ketika menyebutkan “bola” ia katakan “boa.”

Melihat kasus diatas sebenarnya perkembangan kemampuan bicara dan bahasa anak usia 4-5 tahun sudah mampu mengucapkan kata dengan benar dan mengucapkan kalimat kompleks serta dimengerti orang lain. Ia aktif bicara menanyakan banyak hal yang ada di sekelilingnya.

Dalam upaya mengembangkan kemampuan anak bicara dan berbahasa orang tua berperan penting menstimulasi bicara. Isi pembicaraan orang tua kepada anak dapat menggunakan berbagai variasi kosa kata yang luas. Dengan perlakuan ini anak menyerap kata jauh lebih baik dan kemampuan berbahasanya berkembang pesat.

Di usia 5 tahun anak sudah menguasai unsur sintaksis bahasa ibunya. Ia juga mempunyai kemampuan bahasa reseptif dan ekpresif yang cukup baik. Sehingga pada tahap selanjutnya di usia 7 tahun anak akan siap untuk masuk sekolah dan belajar bahasa tulis melalui aksara. Jika pencapaian ini tidak diraih, maka proses belajar di sekolah akan terganggu.

Ungkap contoh kasus gangguan perkembangan bahasa pada anak.***

Post Your Thoughts